LEMBAYUNG senja mulai beradu dengan cahaya rembulan hingga memantulkan semburat jingga, hijau, dan biru pada muka air Telaga Warna, sebuah danau sunyi di sudut Dataran Tinggi Dieng. Kicau burung liar yang terbang di sela-sela rimbun hutan di sekelilingnya seolah melayangkan imaji akan harmoni damai alam nirwana di sana. Begitulah kondisi Telaga Warna saat kami - rombongan rekan sekelas ex SMA berwisata ke daerah ini.
Meskipun hampir 35 tahun selepas SMA, tapi komunikasi diantara kami selalu terjaga. Semua 'anggota' memang tidak lagi seenerjik dulu karena sudah berumur. Bahkan diantaranya pun ada yang sudah bercucu. Tapi kebersamaan dari dulu sangat mengikat. Apalagi sejak SMA dulu selalu bersama dan senang dengan alam. Itulah yang menyebabkan kami secara rutin membuat liburan bersama - liburan tahunan!. Dan pada 29 September 2012 mengunjungi Telaga Warna di dataran tinggi Dieng, di Jawa Tengah.
Dataran tinggi Dieng memiliki sejuta keindahan yang memukau. Mungkin Anda belum tahu, bahwa daerah inilah salah satu penghasil kentang terbaik di dunia. Nikmatnya menyantap kentang goreng panas di suhu hampir nol derajat adalah sesuatu yang tak terlupakan. Disini pula, berlokasi di Kecamatan Kejajar Wonosobo terdapat Telaga Warna. Ini merupakan salah satu destinasi wisata andalan Dieng. Letaknya di Kabupaten Wonosobo Jawa Tengah.
Untuk mencapai desa Kejajar dari kota Wonosobo Anda dapat berkendara sekira 25 km. Jalannya yang menanjak dan berkelok-kelok menambah nikmatnya perjalanan kesini. Hijau, asri dan udaranya dingin!. Menjelang siang kami sampai di Telaga Warna.
Jelitanya Telaga Warna memang sangat memukau. Sebuah danau di dataran setinggi 2.093 meter dari permukaan laut ini telah lama mengundang penasaran turis lokal hingga mancanegara. Anda dijamin tak akan menyesal mengunjunginya. Indah sekali!.
Seperti namanya, keunikan telaga ini adalah dapat memantulkan warna air secara bergantian. Terkadang menjadi berwarna hijau dan kuning, biru dan kuning, atau berwarna-warni mirip pelangi. Variasi warna ini dipengaruhi cuaca, waktu, dan tempat melihatnya.
Beragam pandangan coba menguak misteri di balik perubahan warna telaga. Satu legenda yang berkembang di warga Dieng, pada suatu ketika ada cincin milik bangsawan setempat yang bertuah tetapi terjatuh ke dasar telaga. Cahaya dari cincin ini yang konon memendar dari dasar telaga. Wallahu'alam!.
Adapun dari kajian ilmiah, jutaan tahun lalu Telaga Warna merupakan kawah gunung berapi yang mengandung belerang. Kandungan sulfur yang tinggi dan ganggang merah di dasar telaga menyebabkan pembiasan warna-warna indah kala air telaga terkena sinar matahari.
Ditambah harmonisasi alam dengan udara yang sejuk dan bersih membuat suasana Telaga Warna Dieng begitu memikat. Anda juga akan merasakan suasana mistis yang hening disempurnakan oleh kabut putih dan pepohonan yang melingkupinya. Banyak wisatawan berkata; "Tidaklah lengkap berkunjung ke Dieng tanpa melihat langsung keindahan Telaga Warna". Selain Telaga Warna , yang tidak kalah indahnya adalah beberapa spot lain seperti Telaga Pengilon, Goa Sumur, Goa Semar, Goa Jaran, dan Kawah Sikendang.
Telaga Pengilon adalah sebuah telaga berair jernih bak kaca mengkilap. Mitos yang berkembang di tengah masyarakat mengatakan, bahwa Telaga Pengilon dapat dijadikan cermin jiwa seseorang. Apabila sesorang bercermin di air telaga dan melihat wajahnya menjadi cantik, maka itu adalah cermin jiwanya - bahwa dia adalah berbudi baik. Begitu pula sebaliknya, secantik atau setampan apapun sesorang apabila bercermin di air telaga dan melihat wajahnya menjadi buruk, maka begitu buruklah budinya. Ini hanya mitos; Anda bebas untuk percaya atau tidak.
Sementara di sisi lain area Telaga Warna terdapat goa. Pada dahulu kala dijadikan tempat bertapa. Seperti Goa Jaran, salah satu goa yang disakralkan untuk bersemedi bagi kaum pria dan wanita yang sulit mendapatkan keturunan. Dengan bersemedi disini niscaya akan memperoleh keturunan. Selain itu ada Goa Pengantin yang apabila Anda sepasang kekasih atau suami istri bersemedi disini maka akan dipanjangkan jodohnya.
Tidak mudah menceritakan semua keadaan mistis di Telaga Warna tanpa Anda mengunjunginya. Maka, luangkan waktu Anda untuk berwisata kesini. Bagi Anda yang berada di berbagai daerah, maka kota Yogyakarta atau Semarang dapat Anda jadikan sebagai kota transit sebelum akhirnya Anda menuju kota Wonosobo. [ed]
Meskipun hampir 35 tahun selepas SMA, tapi komunikasi diantara kami selalu terjaga. Semua 'anggota' memang tidak lagi seenerjik dulu karena sudah berumur. Bahkan diantaranya pun ada yang sudah bercucu. Tapi kebersamaan dari dulu sangat mengikat. Apalagi sejak SMA dulu selalu bersama dan senang dengan alam. Itulah yang menyebabkan kami secara rutin membuat liburan bersama - liburan tahunan!. Dan pada 29 September 2012 mengunjungi Telaga Warna di dataran tinggi Dieng, di Jawa Tengah.
Dataran tinggi Dieng memiliki sejuta keindahan yang memukau. Mungkin Anda belum tahu, bahwa daerah inilah salah satu penghasil kentang terbaik di dunia. Nikmatnya menyantap kentang goreng panas di suhu hampir nol derajat adalah sesuatu yang tak terlupakan. Disini pula, berlokasi di Kecamatan Kejajar Wonosobo terdapat Telaga Warna. Ini merupakan salah satu destinasi wisata andalan Dieng. Letaknya di Kabupaten Wonosobo Jawa Tengah.
Untuk mencapai desa Kejajar dari kota Wonosobo Anda dapat berkendara sekira 25 km. Jalannya yang menanjak dan berkelok-kelok menambah nikmatnya perjalanan kesini. Hijau, asri dan udaranya dingin!. Menjelang siang kami sampai di Telaga Warna.
Pintu Gerbang Memasuki Kawasan Telaga Warna |
Seperti namanya, keunikan telaga ini adalah dapat memantulkan warna air secara bergantian. Terkadang menjadi berwarna hijau dan kuning, biru dan kuning, atau berwarna-warni mirip pelangi. Variasi warna ini dipengaruhi cuaca, waktu, dan tempat melihatnya.
Beragam pandangan coba menguak misteri di balik perubahan warna telaga. Satu legenda yang berkembang di warga Dieng, pada suatu ketika ada cincin milik bangsawan setempat yang bertuah tetapi terjatuh ke dasar telaga. Cahaya dari cincin ini yang konon memendar dari dasar telaga. Wallahu'alam!.
Adapun dari kajian ilmiah, jutaan tahun lalu Telaga Warna merupakan kawah gunung berapi yang mengandung belerang. Kandungan sulfur yang tinggi dan ganggang merah di dasar telaga menyebabkan pembiasan warna-warna indah kala air telaga terkena sinar matahari.
Ditambah harmonisasi alam dengan udara yang sejuk dan bersih membuat suasana Telaga Warna Dieng begitu memikat. Anda juga akan merasakan suasana mistis yang hening disempurnakan oleh kabut putih dan pepohonan yang melingkupinya. Banyak wisatawan berkata; "Tidaklah lengkap berkunjung ke Dieng tanpa melihat langsung keindahan Telaga Warna". Selain Telaga Warna , yang tidak kalah indahnya adalah beberapa spot lain seperti Telaga Pengilon, Goa Sumur, Goa Semar, Goa Jaran, dan Kawah Sikendang.
Telaga Pengilon adalah sebuah telaga berair jernih bak kaca mengkilap. Mitos yang berkembang di tengah masyarakat mengatakan, bahwa Telaga Pengilon dapat dijadikan cermin jiwa seseorang. Apabila sesorang bercermin di air telaga dan melihat wajahnya menjadi cantik, maka itu adalah cermin jiwanya - bahwa dia adalah berbudi baik. Begitu pula sebaliknya, secantik atau setampan apapun sesorang apabila bercermin di air telaga dan melihat wajahnya menjadi buruk, maka begitu buruklah budinya. Ini hanya mitos; Anda bebas untuk percaya atau tidak.
Penulis dan istri di mulut Goa Pengantin |
Tidak mudah menceritakan semua keadaan mistis di Telaga Warna tanpa Anda mengunjunginya. Maka, luangkan waktu Anda untuk berwisata kesini. Bagi Anda yang berada di berbagai daerah, maka kota Yogyakarta atau Semarang dapat Anda jadikan sebagai kota transit sebelum akhirnya Anda menuju kota Wonosobo. [ed]
No comments:
Post a Comment